Sabtu, 12 Maret 2016

Sekelumit tentang buku "Kutinggalkan Dia Karena DIA"

Assalamu'alaikum.
Apa kabar teman-teman? Semoga selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Kali ini saya ingin berbagi sekelumit kisah tentang buku "Kutinggalkan dia karena DIA" yang Alhamdulillah sudah jadi best seller, dan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun sejak awal launching, sudah mencapai cetakan ke-12. Subhanallah.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk teman-teman yang sudah membeli dan membaca buku ini :)

Buku berjudul "Kutinggalkan dia karena DIA" adalah sebuah antologi cerpen yang berisi tentang kisah orang-orang yang akhirnya memilih untuk meninggalkan dunia pacaran karena Allah SWT. Ada 15 buah cerpen dalam antologi ini. Dan semua ada true story, atau kisah nyata. Cerpen-cerpen yang terdapat dalam buku ini adalah cerpen-cerpen yang berhasil lolos dalam sayembara menulis cerpen yang diadakan oleh Penerbit Wahyu Qolbu.

Cerpen saya sendiri Alhamdulillah tergabung dalam antologi ini dengan judul "Save Me from Pacaran, Please...!", yang terletak di halaman 75. Cerpen ini merupakan pengalaman pribadi saya. Beberpa pembaca ada yang bilang kalau cerpen saya lucu, endingnya "jleb" dan unik. Saya sih hanya bisa tersenyum, karena mungkin tulisan itu mewakili karakter penulisnya. Hehe.

Kalau diingat-ingat, perjuangan cerpen ini berhasil masuk ke dalam 15 besar dan ikut dibukukan bersama cerpen lainnya lumayan menegangkan.

Saya punya kebiasaan buruk--jangan ditiru ya--suka menulis naskah lomba di tanggal DL, termasuk cerpen di antologi ini. Saat itu DL yang ditentukan panitia adalah pukul 23.00, sedangkan saya baru mulai menulis pukul 21.00. Itu pun tidak fokus hanya menulis. Saat itu saya harus membagi konsentrasi antara menulis, mengecek laporan stok toko tempat saya bekerja yang harus diselesaikan malam itu, juga berkomunikasi dengan boss saya via BBM. Intinya ... RIBET!

Tapi Alhamdulillah, karena saya menulis kisah nyata, jadi alur ceritanya sudah ada di kepala, hanya tinggal menyusun kalimat-kalimat saja. Dam cerpen ini selesai pukul 22.50. *fiuh!
Saya cuma punya waktu 5 menit untuk kroscek dan revisi, dan 5 menit sisanya untuk proses pengiriman naskah melalui email.

Tapi ... ups! Koneksi internetnya bermasalah. Berulang kali login tapi selalu gagal. Rasanya ingin menangis :'( apalagi melihat waktu sudah tinggal 1 menit.
Saya terus berusaha untuk mencoba agar mendapat koneksi yang baik, dan berhasil! Setelah menunggu dengan tegang karena loading pengiriman yang sangat lemot, akhirnya email pun terkirim! *fiuh lagi.

Sayangnya, sudah melewati batas waktu DL.
Telat sekitar 1 menit. Rasanya lagi-lagi ingin menangiiiis :'( :'(

Di waktu-waktu menunggu pengumuman, sya terus berdo'a, minta sama Allah agar naskah ini bisa lolos. Dan akhirnya tibalah saat pengumuman. Pelan-pelan saya cek satu persatu judul naskah dan nama-nama penulisnya, tapi saya belum menemukan judul cerpen yang saya tulis. Dan ternyata, cerpen saya berada di urutan terakhir, urutan ke-15.

Alhamdulillah, ternyata pihak panitia masih mau mempertimbangkan cerpen saya meski waktu pengirimannya sedikit telat. Terima kasih, Penerbit Wahyu Qolbu :)
Cerpen yang ditulia kilat ini ternyata mampu bersaing dengan ratusan cerpen lainnya. :)

Duh, maaf ya kalau curhatnya kepanjangan.
Intinya, NGGAK ADA YANG NGGAK MUNGKIN KALAU ALLAH SUDAH BERKEHENDAK. Yakinlah, kalau kita berniat dan melakukan hal yang baik, maka insya Allah hasilnya juga akan baik.

So, mari kita selalu berpikir positif dan terus semangat untuk berkarya. Berbagi kebaikan dan ilmu lewat karya, apa pun jenis karya itu.
Dan ... JANGAN LUPA BELI DAN BACA BUKUNYA YAAA. Hehe.

Terima kasih yang sudah berkwnan meluangkan waktu untuk membaca curhatan panjang lebar yang mungkin sedikit tidak penting ini. Hihi.

Barakallah fiikum. :)
Assalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar